rjt

Sistem Elektroklorinasi Air Laut

Sistem ini beroperasi melalui elektrolisis air laut, suatu proses di mana arus listrik memecah air dan garam (NaCl) menjadi senyawa reaktif:

  • Anoda (Oksidasi):Ion klorida (Cl⁻) teroksidasi membentuk gas klorin (Cl₂) atau ion hipoklorit (OCl⁻).
    Reaksi:2Cl⁻ → Cl₂ + 2e⁻
  • Katoda (Reduksi):Air tereduksi menjadi gas hidrogen (H₂) dan ion hidroksida (OH⁻).
    Reaksi:2H₂O + 2e⁻ → H₂ + 2OH⁻
  • Reaksi Keseluruhan: 2NaCl + 2H₂O → 2NaOH + H₂ + Cl₂atauNaCl + H₂O → NaOCl + H₂(jika pH dikontrol).

Klorin atau hipoklorit yang dihasilkan kemudian dicampur ke dalamair lautto membunuh makhluk laut.

Komponen Utama

  • Sel Elektrolitik:Berisi anoda (seringkali terbuat dari anoda yang stabil secara dimensi, misalnya DSA) dan katoda untuk memfasilitasi elektrolisis.
  • Catu Daya:Menyediakan arus listrik untuk reaksi.
  • Pompa/Filter:Mensirkulasikan air laut dan menghilangkan partikulat untuk mencegah pengotoran elektroda.
  • Sistem Kontrol pH:Menyesuaikan kondisi untuk mendukung produksi hipoklorit (lebih aman daripada gas klorin).
  • Sistem Injeksi/Dosis:Mendistribusikan disinfektan ke dalam air target.
  • Sensor Pemantauan:Melacak kadar klorin, pH, dan parameter lainnya untuk keamanan dan efisiensi.

Aplikasi

  • Pengolahan Air Ballast:Kapal menggunakannya untuk membunuh spesies invasif di air pemberat, mematuhi peraturan IMO.
  • Akuakultur Laut:Mendisinfeksi air di tambak ikan untuk mengendalikan penyakit dan parasit.
  • Sistem Air Pendingin:Mencegah biofouling di pembangkit listrik atau industri pesisir.
  • Pabrik Desalinasi:Melakukan pra-perlakuan air laut untuk mengurangi pembentukan biofilm pada membran.
  • Rekreasi Air:Membersihkan kolam renang atau taman air di dekat daerah pesisir.

Waktu posting: 22-Agu-2025