Natrium hipoklorit (alias: pemutih), rumus kimianya adalah NaClO, adalah disinfektan anorganik yang mengandung klorin. Natrium hipoklorit padat adalah bubuk putih, dan produk industri umumnya adalah cairan tidak berwarna atau kuning muda dengan bau yang menyengat. Natrium hipoklorit mudah larut dalam air dan menghasilkan soda kaustik dan asam hipoklorit. [1]

Natrium hipoklorit digunakan sebagai bahan pemutih dalam pulp, tekstil, dan serat kimia, serta sebagai pemurni air, bakterisida, dan disinfektan dalam pengolahan air.

Fungsi Natrium Hipoklorit:

1. Untuk pemutihan pulp, tekstil (seperti kain, handuk, kaus dalam, dll.), serat kimia dan pati;

2. Industri sabun digunakan sebagai bahan pemutih minyak dan lemak;

3. Industri kimia digunakan untuk menghasilkan hidrazin hidrat, monokloramin dan dikloramin;

4. Agen klorinasi untuk pembuatan kobalt dan nikel;

5. Digunakan sebagai agen pemurni air, bakterisida dan desinfektan dalam pengolahan air;

6. Industri pewarna digunakan untuk memproduksi safir biru sulfida;

7. Industri organik digunakan dalam pembuatan kloropikrin, sebagai deterjen untuk asetilena dengan hidrasi kalsium karbida;

8. Pertanian dan peternakan digunakan sebagai desinfektan dan penghilang bau pada sayur-sayuran, buah-buahan, tempat penggemukan hewan dan kandang hewan;

9. Natrium hipoklorit tingkat pangan digunakan untuk disinfeksi air minum, buah-buahan dan sayur-sayuran, serta sterilisasi dan disinfeksi peralatan dan perkakas produksi pangan, namun tidak dapat digunakan dalam proses produksi pangan yang menggunakan wijen sebagai bahan baku.

PROSES:

Garam dengan kemurnian tinggi dilarutkan dalam air ledeng kota untuk membuat air garam jenuh dan kemudian memompa air garam tersebut ke sel elektrolisis untuk menghasilkan gas klorin dan soda kaustik. Gas klorin dan soda kaustik yang dihasilkan selanjutnya diolah dan direaksikan untuk menghasilkan natrium hipoklorit dengan berbagai konsentrasi yang dibutuhkan, 5%, 6%, 8%, 19%, 12%.